Beranda Ogan Kemering Ilir Harga Cabai di OKI Alami Kenaikan

Harga Cabai di OKI Alami Kenaikan

75
0
Sekdin Perdagangan OKI, Septariadi.

OKI, KITOUPDATE.COM – Menurut hasil pantauan Dinas Perdagangan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), harga cabai mengalami kenaikan drastis dalam dua pekan terakhir ini mencapai Rp 105 ribu/kilogram (Kg).

“Terpantau sejak 17 – 29 November 2023, memang harga cabai alami kenaikan. Untuk harga komoditi lainnya bisa juga dilihat di situs resmi midang.kab.oki.go.id milik kita,” kata Sekdin Perdagangan OKI, Septariadi, Rabu (29/11/2023).

Kendati bisa menjadi salah satu pemicu inflasi, namun kenaikan harga cabai yang semula kisaran Rp 80 ribu menjadi Rp 105 ribu/Kg, hal ini masih tergolong stabil. Karena stok tercukupi, tidak langka.

“Meski alami kenaikan, namun ketersediaan cabai di OKI bisa dipastikan aman. Kenaikan sendiri karena pedagang masih disuplai dari Pasar Induk Jakabaring Palembang. Sebab di OKI tidak ada agen besar,” ujar dia.

Tidak adanya agen besar di OKI hingga para pedagang disini masih bergantung dari Pasar Induk Jakabaring. Kata dia, mungkin inilah salah satu penyebab kenaikan harga, sebab tidak hanya OKI, wilayah lainnya juga disuplai dari sana, jadi rebutan.

“Menyikapi kenaikan, tidak hanya harga cabai, tetapi misal juga komoditi lainnya. Disdag akan terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk mencari solusi agar tak terjadi inflasi,” tandas dia.

Terpisah, Mansyur Salah satu pedagang cabai di Pasar Kayuagung ini mengaku harga dalam dua pekan terakhir memang lagi mahal. Cabai merah keriting Rp 120/Kg dan cabai merah besar Rp 110/Kg.

“Cabai memang lagi mahal, sejak dua pekan ini belum ada turun. Tingginya harga cabai tak hanya meresahkan masyarakat, namun juga kita pedagang. Sebab harus mengeluarkan modal lebih banyak terlebih tak bisa di stok banyak,” ujar dia.

“Kalau stok banyak, bisa layu atau busuk sehingga kami juga bisa rugi. Jadi memang harga cabai ikut harga stok baru. Kalau stok lama, 3 hari saja cabai itu sudah mulai layu,” pungkas dia.

Romi, pedagang ayam penyet kawasan Jalan Merdeka ini juga mengeluhkan harga cabai yang tinggi. Apalagi untuk bahan buat sambal, dirinya biasa pakai cabai setan yang harganya lebih mahal.

“Luar biasa harga di Kayuagung mencapai Rp 120 ribu/Kg, mahal banget. Kendati harga cabai naik, kita tidak menaikkan harga dagangan. Sebab takut jika nanti cabai kembali turun, sementara harga sudah terlanjur naik,” ujar dia.

Ike, salah satu ibu rumah tangga di Kota Kayuagung ini ikut mengeluhkan harga cabai yang tinggi, dibanding harga sebelumnya cukup jauh, dan itu memberatkan.

“Ya kalau naiknya seribu dua ribuan masih ok, ini udah puluhan ribu, jadi bingung kalau nyetok cabai. Kita berharap agar harga cabai bisa kembali normal. Apalagi yang naik bukan cabai saja, namun sayur mayur juga,” pungkas dia. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini