OKI – Sejumlah pemilik warung makan di Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengeluhkan harga cabai merah yang melonjak tajam menyentuh Rp 120 ribu per kilogram di Pasar Tradisional Kayuagung.
Mulyana (43), salah seorang pemilik warung makan Padang di Jalan Yusuf Singedekane Kayuagung, mengeluhkan harga cabai yang sangat mahal. Dirinya bahkan harus mengurangi pembelian cabai untuk bahan masakannya.
“Harga 120 ribu sekilo, bikin tepuk jidat. Harganya naik sudah hampir 1 bulan ini, gimana mau untung,” katanya, Rabu (6/12/2023).
Ia juga mengaku, naiknya harga cabai tidak akan mengubah cita rasa dari masakannya. Namun, dirinya hanya mengurangi penggunaan sambal pada pelengkap nasi Padang miliknya.
“Sejak harga cabai naik, kami tidak pake sambal merah sebagai pelengkap, kalo untuk masakan cita rasa tetap sama,” tambahnya.
Sebagai penjual nasi Padang yang masakan identik dengan cita rasa pedas, dirinya berharap harga cabai dipasaran dapat kembali stabil.
“Kami berharap kepada pemerintah untuk dapat menstabilkan harga cabai dipasaran. Karena selama kenaikan harga, kami harus mengeluarkan modal tambahan untuk berjualan, mau naikkan harga takut pelanggan kabur,” katanya.
Naiknya harga cabai hingga menembus angka Rp 120.000 perkilo, juga berdampak bagi sejumlah pedagang ayam geprek di depan Pasar Tradisional Kayuagung.
Faisal Rahmad Hidayat, pengelola usaha makanan ini merasa terbebani dengan harga cabai yang mahal. Dalam sehari, tempat usaha makanan tersebut menggunakan satu setengah kilogram cabai.
Meski harga cabai naik, tempat usaha yang berada disekitar perkantoran dan pusat perbelanjaan ini merasa serba salah, karena jika dilakukan kenaikan harga maka akan berdampak besar bagi konsumennya.
“Kami harga jual cuma 15 ribu, misalnya kami naikkan harga jual, otomatis konsumen pasti kecewa. Tapi kalau gak kita naikin juga bahan-bahannya semakin mahal,” ungkapnya.
Karena harga cabai yang terus melambung, dampaknya adalah menurunnya omzet penjualan.
“Kalau dari segi omset ya menurun sekitar 20 sampai 25 persen untuk saat ini, karena semua kebutuhan semakin mahal jadi terasa sekali,” terangnya.
Ia pun berharap, harga cabai bisa kembali normal, sehingga pendapatan mereka kembali meningkat.
“Harapan kami ya semoga harga cabai bisa stabil lagi,” tandasnya. (*)