OGAN ILIR, KITOUPDATE.COM – Pelaku begal mahasiswa Unsri yang menewaskan Nazwa Keyza Safira (19) sudah dipastikan tidak akan hidup nyaman. Sebab, anggota polisi saat ini sudah mengantongi perawakan dari para pelaku dan akan terus melakukan pengejaran.
Seperti diketahui, Nazwa Keyza Safira, mahasiswa Unsri Prodi Teknik Kimia menjadi korban begal pada Sabtu 3 Februari 2024.
Saat itu, Nazwa bersama temannya Aldo Parestio sedang mengobrol di jembatan pertama, Jalan Raya Desa Sakatiga menuju Perkantoran Terpadu Pemkab Ogan Ilir sekitar pukul 00.10 WIB.
Korban selanjutnya didatangi 2 orang tidak dikenal dengan menggunakan sepeda motor Honda PCX. Kedua pelaku yang ternyata begal tersebut menggunakan baju hoodie warna hitam dan memakai masker.
Para pelaku begal ini secara paksa mengambil sepeda motor milik korban dengan menodongkan senjata api dan pisau kepada kedua korban. Korban pun sempat melawan, sehingga korban dipukul dengan senjata api di bagian kening.
Saat motor sudah dikuasai pelaku, Aldo dan Nazwa mengejar pelaku sementara korban Nazwa menarik pelaku, namun naasnya pelaku menusuk korban Nazwa di bagian punggung sebelah kiri. Selanjutnya, para pelaku begal langsung melarikan diri dengan membawa motor milik korban.
Saat ini perawakan para pelaku sudah diketahui pihak kepolisian. Satu pelaku diketahui berperawakan gemuk dengan menggunakan baju hoodie berwarna hitam serta masker.
Pelaku inilah yang menusuk Nazwa hingga meninggal dunia. Sedangkan satu pelaku lainnya berperawakan tinggi yang juga memakai baju hoodie.
Pelaku begal yang merenggut nyawa Nazwa berjumlah 2 orang dengan menggunakan sepeda motor merek Honda PCX warna hitam keungu-unguan. Terlihat juga ada warna pelangi di bagian dekat lampu depan.
Seperti diketahui, mahasiswa Unsri bernama Nazwa Keyzha Safira merupakan anak dari prajurit TNI yang bertugas di wilayah Kodim 0405/Lahat.
Diberitakan sebelumnya, salah seorang perawat RS Mahyuzahra membenarkan ada dua mahasiswa Unsri, satu laki-laki dan satu perempuan dibawa ke rumah sakit tersebut.
“Mereka datang sekitar jam 1 malam, dibawa seorang warga dengan berbonceng tiga, yang wanita saat dibawa ke rumah sakit sudah meninggal, kalau laki-lakinya dalam keadaan sadar,” tutur seorang perawat wanita berhijab ini.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Indralaya IPDA Agus Akbar membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, untuk korban meninggal dunia sudah dibawa ke rumah duka di Kabupaten Lahat.
“Ya, semuanya mahasiswa Unsri. Yang laki-laki warga PALI, sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Mahyuzahra,” ungkap Ipda Agus.
Pihaknya, kata Agus, sudah mendatangi ke TKP bersama Reskrim Polres Ogan Ilir.
“TKP-nya dekat jembatan jalan Sakatiga ke Tanjung Senai, dekat pohon kelapa, masih ada darahnya di TKP,” terangnya.
Untuk kasus ini, lanjutnya, sudah ditangani pihak Reskrim Polres Ogan Ilir.
“Sudah di Polres, bisa dikonfirmasi lebih lanjut. Yang pasti kita sebelumnya sudah melakukan patroli untuk mengimbau muda mudi yang nongkrong di Tanjung Senai, jangan larut malam,” tukasnya. (Rico)