OKI, KITOUPDATE.COM – Pemerintah Desa Mangun Jaya, Kecamatan SP Padang, bekerja sama dengan Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Angkatan 63 Posko 30 Desa Mangun Jaya, menggelar sosialisasi terkait perlindungan hak-hak perempuan dan anak.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN UMP di Desa Mangun Jaya. Sosialisasi tersebut dihadiri oleh aparatur pemerintah desa, kelembagaan desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta warga Desa Mangun Jaya lainnya.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Mangun Jaya, Herman, menyatakan bahwa perempuan dan anak masih menjadi kelompok yang rentan dalam berbagai aspek pembangunan serta pemenuhan hak asasi manusia secara umum.
“Sering kali perempuan dan anak rentan terhadap pelanggaran hak-haknya. Berdasarkan data yang kami ketahui, pada tahun 2018 saja tercatat sebanyak 195 kasus kekerasan fisik maupun seksual terhadap perempuan dan anak di Indonesia. Pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan pun meningkat sekitar 14% dari tahun sebelumnya,” ujar Herman pada Ahad (16/2/2025).
Ia sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini, karena salah satu penyebab tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah kurangnya informasi yang diperoleh masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Mahasiswa KKN UMP yang telah melaksanakan sosialisasi ini. Diharapkan kegiatan ini dapat menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, khususnya di Kabupaten OKI,” tegas Herman.
Sementara itu, dosen pembimbing lapangan sekaligus pemateri dalam sosialisasi ini, Abdul Jafar, S.H., M.H., menjelaskan bahwa anak-anak dan perempuan kerap menjadi objek kekerasan dalam kehidupan masyarakat saat ini.
“Tahapan perkembangan manusia meliputi masa bayi, masa prasekolah, masa kanak-kanak, masa pubertas dan remaja, masa dewasa, hingga lanjut usia. Pada tahapan ini, anak-anak dan perempuan sering kali menjadi korban kekerasan, terutama kasus pelecehan seksual,” ungkap Jafar.
Ia menekankan bahwa permasalahan ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak, terutama orang tua dalam mengawasi tumbuh kembang anak.
“Peran orang tua di rumah serta peran guru di sekolah sangat penting dalam membentuk karakter anak. Sebab, banyaknya kasus kenakalan remaja dan kekerasan terhadap anak sering kali disebabkan oleh salah pergaulan dan minimnya perhatian dari orang tua,” tegas Jafar.
Pada kesempatan ini, Abdul Jafar mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga anak-anak dari pengaruh negatif yang dapat merusak masa depan mereka.
“Anak adalah amanah dari Tuhan dan merupakan aset berharga bagi orang tua. Oleh karena itu, mari kita jaga mereka agar dapat berkembang ke arah yang positif demi masa depan cerah sebagai generasi penerus bangsa,” imbau Jafar.
Ketua Kelompok Mahasiswa KKN UMP Posko 30 Desa Mangun Jaya, Muhammad Hafis Haikal, juga menambahkan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan wujud nyata peran akademisi dalam mengedukasi masyarakat mengenai perlindungan dan pemenuhan hak-hak perempuan dan anak. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengupayakan advokasi bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Pengabdian di Desa Mangun Jaya merupakan implementasi dari penerapan ilmu kemasyarakatan. Kami berharap dengan adanya penyuluhan dan pendampingan ini, perempuan dan anak-anak dapat memahami langkah-langkah penyelesaian jika mengalami atau menyaksikan tindak kekerasan, baik fisik maupun nonfisik, serta mengetahui unit terkait yang dapat memberikan perlindungan hukum,” pungkas Hafis. (Hendri)