OKI, KITOUPDATE.COM – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa deep learning bukanlah kurikulum baru yang akan diterapkan dalam masa kepemimpinannya.
Hal ini disampaikan Abdul Mu’ti dalam seminar nasional dan sosialisasi program deep learning yang disiarkan melalui YouTube tvmU Channel pada Senin (17/2/2025) lalu.
Sementara itu, Plh. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) OKI Muhammad Lubis SKM M.Kes menjelaskan, bahwa deep learning bukan merupakan kurikulum, melainkan sebuah pendekatan pembelajaran.
“Terkait penerapannya di pendidikan Indonesia, pihak Kemendikdasmen telah mengumpulkan pakar pendidikan, guru praktisi, hingga pemerhati pendidikan untuk merumuskan secara mendalam konsep tentang deep learning atau pembelajaran mendalam ini,” ujar Lubis, Rabu (19/2/2025).
Ia juga menuturkan, bahwa deep learning telah lama diterapkan di sekolah-sekolah, terutama di negara-negara Skandinavia dan Eropa.
“Deep learning sudah mulai diperkenalkan dan diterapkan secara bertahap diberbagai negara sejak tahun 1976. Negara seperti Norwegia, Swedia, dan beberapa negara Skandinavia lainnya di Eropa telah memperkenalkan pendekatan deep learning dalam sistem pendidikan mereka,” jelas Lubis.
Lebih lanjut Lubis menyatakan, bahwa mengingat pendekatan ini telah ditetapkan oleh Kemendikdasmen sebagai metode pembelajaran yang baik, maka deep learning perlu diterapkan dalam pembelajaran di sekolah-sekolah dalam Kabupaten OKI.
“Kami masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Kemendikdasmen mengenai penerapan deep learning ini. Jika dinilai baik oleh Kemendikdasmen, maka sekolah-sekolah di Kabupaten OKI wajib mengaplikasikannya dalam kegiatan pembelajaran,” tegas Lubis.
Deep learning yang akan diterapkan di sekolah-sekolah ini juga dikenal dengan istilah ‘deep learning ful-ful’, yaitu pembelajaran yang mindful, joyful, dan meaningful.
“Dengan deep learning, siswa dapat belajar secara lebih mendalam. Hasilnya, mereka dapat memahami mengapa harus mempelajari suatu pengetahuan tertentu, dan tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi perkembangan mereka,” pungkas Lubis. (Hendri)