Beranda Banyuasin Bangun Kualitas ASN, Pj. Bupati Banyuasin Buka Workshop Fundamental Hipnosis

Bangun Kualitas ASN, Pj. Bupati Banyuasin Buka Workshop Fundamental Hipnosis

4
0

BANYUASIN, KITOUPDATE.COM – Dalam upaya meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Banyuasin, khususnya dalam membangun kepercayaan diri dan memberikan pelayanan prima, Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin Muhammad Farid S.STP M.Si membuka Workshop Fundamental Hipnosis yang digelar di Hotel Urban 101, Jakarta, Jumat (24/1/2025).

Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan ASN dalam mengoptimalkan kinerja mereka.

“Saya ingin kita, sebagai Aparatur Sipil Negara dan pelayan masyarakat, memiliki kualitas yang unggul dengan mampu mengendalikan kemampuan emosional dan spiritual,” ujar Farid dalam sambutannya.

Farid menekankan pentingnya perubahan diri sebelum melakukan perubahan yang lebih besar.

“Jangan bermimpi mengubah dunia tanpa terlebih dahulu mengubah diri kita sendiri,” tambahnya.

Ia juga berharap para peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini sebaik mungkin.

“Serap ilmu sebanyak-banyaknya, kembangkan wawasan kita, dan bersama-sama kita bangun Kabupaten Banyuasin menjadi lebih prima. Selamat mengikuti pelatihan, mari jadikan ini sebagai bekal untuk membangun Kabupaten Banyuasin,” tutup Farid.

Dalam kesempatan tersebut, Trainer dari Indonesian Hypnosis Center, Daria Hanum, menyampaikan apresiasi kepada Pj. Bupati Banyuasin atas dukungannya.

“Kehadiran Pj. Bupati di tengah-tengah kita adalah bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik,” ujarnya.

Sebagai perwakilan dari Indonesian Hypnosis Center, Daria merasa terhormat dapat mendukung upaya Kabupaten Banyuasin dalam mempersiapkan ASN yang percaya diri, kompeten, dan berorientasi pada pelayanan prima.

Workshop ini dirancang untuk membantu ASN menggali potensi terbaik mereka melalui pendekatan hipnosis, yang terbukti efektif dalam membangun pola pikir, mengelola emosi, dan meningkatkan kepercayaan diri secara signifikan.

Pelayanan prima tidak hanya sekadar melayani dengan cepat dan tepat, tetapi juga melibatkan kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. (Sangkut/Dwi Amalia)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini