Beranda Hukum & Kriminal Densus 88 Tangkap Enam Teroris, Lima Diantaranya Ditangkap di Sumsel

Densus 88 Tangkap Enam Teroris, Lima Diantaranya Ditangkap di Sumsel

97
0
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan—humas

JAKARTA, KITOUPDATE.COM – Enam tersangka teroris di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kalimantan Barat (Kalbar) ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Bahkan satu diantara tersangka yang dugaannya terlibat jaringan teroris Jamaah Anshor Daulah (JAD). Dan Densus 88 Antiteror Polri berhasil menangkapnya di Kalimantan Barat, Kamis (19/10/2023).

“Selain itu, Densus 88 Antiteror kita juga mengamankan lima tersangka yang diduga terlibat jaringan Jamaah Islamiyah (JI) ditangkap di wilayah Sumatera Selatan, Rabu (18/10/2023),” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, Kamis (19/10/2023).

Brigjen Pol Ramadhan menuturkan, hingga saat ini Densus 88 Antiteror Polri masih melakukan pemeriksaan mendalam terhadap para terduga terorisme usai ditangkap.

“Untuk saat Densus 88 Antiteror kita masih melakukan pekerjaannya di lapangan, untuk mencari alat bukti dengan mengumpulkan semua keterangan dan barang bukti,” kata Brigjen Pol Ramadhan.

Brigjen Pol Ramadhan belum menjelaskan secara rinci lebih lanjut ihwal inisial dan peranan dari masing-masing tersangka teroris yang ditangkap tersebut.

Sebelumnya, Polri memandang terorisme merupakan ancaman yang harus mendapat perhatian serius.Oleh seluruh jajaran kepolisian dalam mengamankan Pemilu 2024 agar berjalan aman dan lancar.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, bahwa terorisme menjadi perhatian serius. Sehingga semua jajaran yang terlibat pengamanan Pemilu 2024 harus waspada.

Menurut jenderal polisi bintang empat itu, mengingatkan seperti yang terjadi pada Pemilu 2019 lalu terdapat enam aksi serangan teror yang terjadi.

“Untuk itu kita harus melakukan antisipasi hingga pencegahan agar hal ini tidak akan terjadi dalam Pemilu 2024 mendatang,” beber Jenderal Sigit kepada wartawan.

Bahkan lanjut Jenderal Sigit juga menerangkan seperti konflik antara Hamas dan Israel yang sedang meningkat bisa berdampak di Tanah Air, sehingga harus diantisipasi pula aksi-aksi di masyarakat.

“Terlebih, saat ini perang antara Hamas dengan Israel sedang bereskalasi, di mana hal ini dapat berdampak terhadap situasi di dalam negeri,” kata mantan kepala Bareskrim Polri itu.

Untuk itu, ia meminta jajaran untuk mengoptimalkan pencegahan dengan aksi penindakan atau preventive strike. Agar aksi teror tidak menanda Indonesia.

“Optimalkan preventive strike agar pelaku teror bisa ditangkap sebelum melancarkan aksinya, sehingga kami bisa memastikan, kami minimalkan tidak ada letupan sekecil apa pun pada Pemilu 2024,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk Operasi Mantap Brata 2023-2024 akan digelar selama 222 hari, yang terlaksana mulai 19 Oktober 2023.

Hingga 20 Oktober 2024, dengan melibatkan 261.695 personel dari Markas Besar (Mabes) Polri hingga Polda.

Selain itu, Polri juga menyiapkan 2.000 personel Brimob dan 8.500 personel Dalmas Nusantara yang siap dimobilisasi kapanpun dan dimanapun di seluruh wilayah Indonesia. (kito update)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini