OKI, KITOUPDATE.COM – Kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terus meningkat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), khususnya di wilayah Kijang, Awal Terusan dan Rawang Besar membuat masyarakat semakin resah. Warga menilai penanganan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten OKI terlalu lamban.
Menurut Een Gustami, seorang aktivis dari Sumatera Selatan, langkah pencegahan dan penanganan yang lebih serius sangat mendesak untuk segera dilakukan demi kesehatan masyarakat.
“Ini sebenarnya bukan bidang keahlian kami, tetapi demi kesehatan masyarakat luas, kami merasa peduli. Saya mendesak Dinkes OKI untuk segera mengambil tindakan tegas dalam mencegah dan menangani kasus DBD, khususnya di wilayah Kijang, Awal Terusan dan Rawang Besar,” ujar Een, Rabu (8/1/2025).
Ia juga menekankan pentingnya melakukan fogging di daerah terdampak sebagai upaya pencegahan penyebaran DBD.
“Kami meminta Dinkes OKI untuk tidak main-main dalam menangani kasus DBD. Segera lakukan fogging di rumah warga dan sekolah-sekolah,” tegas Een.
Een menambahkan, bahwa musim pancaroba dengan curah hujan yang tinggi seharusnya sudah menjadi alarm bagi Dinkes OKI untuk melakukan langkah antisipasi.
“Hingga saat ini, fogging belum dilakukan. Hal ini menimbulkan kesan adanya pembiaran,” tambahnya.
Selain fogging, Een juga mengimbau Pemkab OKI untuk mengambil langkah tegas lainnya, seperti menyiapkan fasilitas kesehatan yang memadai bagi pasien DBD dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan penyakit ini, termasuk membagikan obat pembasmi nyamuk.
“Jangan sampai situasi ini terus berulang, dan jumlah pasien DBD semakin bertambah,” tutup Een. (*)