Beranda Ogan Kemering Ilir Dinkes OKI Imbau Masyarakat Jangan Panik, Tetap Siaga dan Waspada Terhadap HMPV

Dinkes OKI Imbau Masyarakat Jangan Panik, Tetap Siaga dan Waspada Terhadap HMPV

33
0

OKI, KITOUPDATE.COM – Wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang merebak di China sejak awal Januari 2025 menjadi perhatian internasional. Virus ini dilaporkan menyebar dengan cepat dan luas, mengakibatkan lonjakan kasus signifikan di wilayah utara China.

Berita mengenai virus HMPV yang viral di berbagai platform media sosial turut memicu kekhawatiran masyarakat di Indonesia, termasuk di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Menanggapi situasi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten OKI Iwan Setiawan SKM M.Kes mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, namun tetap waspada. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan guna mencegah risiko penularan virus ini.

“Kami mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti mencuci tangan secara rutin, menjaga pola makan yang sehat, dan menggunakan masker di tempat umum. Langkah ini sangat penting untuk memperkuat daya tahan tubuh,” ujar Iwan, Selasa (21/1/2025).

Iwan juga menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia terus memantau perkembangan wabah HMPV di tingkat global. Antisipasi dilakukan melalui peningkatan pengawasan di pintu masuk negara, termasuk pemeriksaan kesehatan terhadap pelaku perjalanan internasional yang menunjukkan gejala seperti flu (Influenza Like Illness/ILI).

“Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan langkah-langkah pencegahan yang efektif agar virus ini tidak masuk ke Kabupaten OKI,” tambahnya.

Salah satu tenaga kesehatan dari Puskesmas Awal Terusan, Emma Kosasi S.Kep Ners menjelaskan, bahwa HMPV adalah virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Gejalanya meliputi batuk, pilek, demam, hingga sesak napas. Dalam kasus berat, virus ini dapat menimbulkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia.

“Virus ini biasanya tidak berbahaya bagi orang dewasa yang sehat. Namun, anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem imun lemah, termasuk penderita penyakit kronis seperti diabetes, gangguan pernapasan, atau penyakit jantung memiliki risiko lebih tinggi,” jelas Emma.

Ia juga menambahkan, bahwa hingga saat ini belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV. Meski demikian, perawatan suportif seperti rehidrasi, pengendalian demam, dan istirahat cukup efektif untuk meringankan gejala.

Emma mengajak masyarakat untuk aktif memantau informasi resmi terkait perkembangan virus ini dan segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala infeksi saluran pernapasan.

“Pemerintah Kabupaten OKI melalui Dinas Kesehatan menekankan pentingnya kerja sama masyarakat dalam menerapkan langkah pencegahan. Kami siap melayani seluruh masyarakat tanpa terkecuali,” pungkas Emma. (Hendri)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini