PALEMBANG, KITOUPDATE.COM – Kasus kematian tragis yang dialami oleh AA (14), siswi SMP Tri Budi Mulya Palembang yang ditemukan tewas di TPU Talang Kerikil pada Minggu (1/9/2024) siang membuat aparat keamanan bertindak cepat.
Pada Minggu (2/9/2024) malam, Direktur Reskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo,SH,SIK yang didampingi Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Dr Harryo Sugihartono,SIK,MH mendatangi TKP.
Dan untuk mengungkap motif serta penyebab kematian korban yang diduga juga menjadi korban pemerkosaan ini, Anwar menegaskan pihaknya telah membentuk tim gabungan. Yang terdiri dari Subdit III Jatanras Polda Sumsel dan Satreskrim Polrsstabes Palembang.
“Saat ini tim gabungan telah bekerja melakukan penyelidikan guna mengetahui motif dari kasus tersebut,” ucap Anwar.
Sementara itu, usai dilakukan otopsi di RS Bhayangkara M Hasan pada Minggu (1/9/2024) malam rencananya Senin (2/9/2024) jenazah korban bakal dimakamkan di TPU Talang Kerikil pada pukul 10.00 WIB.
Disisi lain, motif pembunuhan AA sedikit terkuak berdasarkan pengakuan dari guru dan rekan sekelasnya.
“Dia sering curhat sering dimarahi di rumah, termasuk hapenya dirampas ayahnya. Karena ketahuan pacaran dengan seseorang melalui Facebook,” ungkap R (13), seorang rekan korban di sela-sela melayat ke rumah duka, Senin (2/9/2024) pagi.
R mengakui dalam curhatnya, korban sampai menangis lantaran merasa capek harus melakukan pekerjaan rumah seorang diri.
“Sampai nangis dia bilang disuruh nyuci pakaian sampai empat jam, memang dia di rumah tinggal dengan ayah dan ibu tirinya,” akunya.
Lantas, bagaimana pula keseharian korban ? Dari cerita Anissa (27), wali kelas 8 SMP Tri Budi Mulya yang mengungkapkan jika kesehariannya korban ini terbilang anak yang tidak banyak ulah dan humble alias mudah bergaul.
“Saya mulai mengajar dia sejak awal tahun ini, anaknya biasa-biasa saja. Dia juga ngakunya tidak punya hape makanya tidak pernah nitip hape ke saya ketika kegiatan belajar,” aku Anisa.
Saat ini jenazah korban tengah di sholatkan di Mushollah Al-Munawwaroh Kampung Betawi sebelum dimakamkan di TPU Talang Kerikil. (*)