OKI, KITOUPDATE.COM – Septic tank dan sumber air bersih adalah dua fasilitas penting yang harus ada di setiap rumah. Namun, meskipun keduanya sama-sama dibutuhkan, penempatan septic tank dan sumber air bersih tidak boleh berdekatan untuk mencegah risiko pencemaran.
Sumber air bersih dapat tercemar jika jaraknya terlalu dekat dengan septic tank. Air yang sudah tercemar dapat membahayakan kesehatan penghuni rumah karena dapat menjadi penyebab berbagai penyakit.
Kepala Dinas Kesehatan Ogan Komering Ilir (OKI) Iwan Setiawan SKM M.Kes menjelaskan, bahwa tingginya tingkat pencemaran air tinja di Indonesia disebabkan oleh lokasi septic tank yang terlalu dekat dengan tempat tinggal warga.
“Septic tank dipemukiman padat biasanya hanya berjarak 2-3 meter dari rumah warga. Padahal, jarak yang terlalu dekat dengan sumber air bisa menyebabkan pencemaran bakteri escherichia coli (e-coli) yang dapat memicu berbagai penyakit, seperti infeksi saluran pencernaan,” kata Iwan, Kamis (2/1/2025).
Ia menambahkan, bahwa penting untuk memperhatikan jarak saat membangun sumur air dan septic tank.
“Jangan sampai air yang digunakan sehari-hari justru membahayakan kesehatan penghuni rumah,” lanjutnya.
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 2398:2017, jarak minimal antara sumur resapan septic tank dengan sumur air minum adalah 10 meter. Untuk septic tank dengan sistem upflow filter, jarak minimalnya adalah 1,5 meter dari sumur air minum. Hal yang sama berlaku untuk septic tank dengan taman sanita, yaitu jarak minimal 1,5 meter dari sumur air minum.
Selain itu, Iwan juga menekankan pentingnya menjaga jarak antara sumur resapan air hujan dan septic tank.
“Dalam kondisi kekeringan atau krisis air, sumur resapan air hujan dapat menjadi cadangan air yang bermanfaat untuk kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu, jarak minimal antara sumur resapan septic tank dengan sumur resapan air hujan harus setidaknya 5 meter. Untuk septic tank dengan sistem upflow filter atau taman sanita, jarak minimalnya adalah 1,5 meter dari sumur resapan air hujan,” jelasnya.
Iwan juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan, terutama saat musim penghujan yang sering memicu berbagai penyakit, seperti demam berdarah dengue (DBD), diare, dan penyakit saluran pencernaan lainnya.
“Kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas utama. Dengan masyarakat yang sehat, perekonomian pun akan maju,” pungkas Iwan. (Hendri)