PALEMBANG, KITOUPDATE.COM – Aliansi Mahasiswa Bina Darma Palembang mendatangi kampus tercintanya pada hari ini, Jumat (17/11/2023), dengan jumlah massa kurang lebih 50 orang.
Hal ini karena mereka mulai gerah dengan pemberitaan permasalahan yang terjadi di yayasan. Bahkan bukan rahasia lagi dengan masalah sengketa aset di Kampus Bina Darma yang dinilai ada indikasi untuk dijadikan milik pribadi. Sedangkan secara bukti dokumentasi, bahkan saksi membuktikan aset Bina Darma adalah milik yayasan yang pembeliannya dibayarkan menggunakan uang yayasan dari SPP mahasiswa.
Pihak yayasan, Rektorat dan yang bersengketa haruslah memikirkan nasib mahasiswa dan kegiatan belajar mengajar, karena ada hak mahasiswa untuk mendapatkan pendidikan yang nyaman. Hal ini sebenarnya terjadi perselisihan antara keluarga, salah satunya berambisi untuk memiliki aset secara pribadi, sedangkan secara fakta aset milik yayasan. Jangan sampai ambisi untuk memiliki aset secara pribadi ini mengorbankan nasib mahasiswa dan akademik.
Mahasiswa melakukan aksi damai ini karena sangat peduli akan nasib Kampus Bina Darma, bahkan sebenarnya sudah sangat lama untuk melakukan aksi ini. Tapi mahasiswa masih berpikir positif bahwa pihak yang bersengketa akan memikirkan nasib mereka.
Setelah kita mengetahui putusan Pengadilan Negeri beberapa waktu yang lalu dan mencari tahu akan sumber-sumber lainnya, ternyata ada indikasi yang kuat bahwa kampus akan dimiliki secara pribadi tanpa memikirkan nasib mahasiswa, juga berimbas pada nasib dosen dan karyawan.
“Kami sebenarnya selama ini bukan diam saja, tapi kami memperhatikan dan mengikuti perkembangan ini karena menyangkut masa depan Bina Darma. Tetapi setelah kami mengetahui hasil keputusan di Pengadilan Negeri yang syarat akan keberpihakan dan hasilnya tanpa memikirkan nasib kami, maka kami pun hari ini melakukan aksi untuk bertemu langsung dengan Rektor untuk mempertanyakan masalah sengketa aset serta nasib kami,” ujar Bogi selaku koordinator aksi saat berorasi.
Adapun tuntutan kami adalah :
- Meminta pihak Rektorat untuk memberikan penjelasan dan transparansi terkait permasalahan yang sebenarnya terjadi Universitas Bina Darma.
- Upaya apa saja yang telah dilakukan oleh pihak universitas terkait permasalahan tersebut, mengingat hal ini akan merugikan banyak pihak terkhususnya mahasiswa Bina Darma itu sendiri.
- Meminta pihak Rektorat untuk segera melakukan usaha-usaha yang diperlukan untuk membantu dan menyelesaikan permasalah tersebut mengingat dan menimbang hal ini akan berdampak merugikan banyak orang terkhususnya, mahasiswa Bina Darma.
- Apabila dalam waktu 3x 24 jam tuntutan ini tidak dilanjuti maka kami akan melakukan aksi kembali sampai tuntutan kami diterima dan dilakukan.
“Kami berharap pihak Rektor mau menemui kami, atau diizinkan untuk bertemu dan menyampaikan tuntutan kami,” tambah Bogi.
Aksi pun berjalan dengan damai yang dikawal ketat oleh pihak kepolisian serta security kampus. Bahkan hal ini sempat menjadi perhatian bagi pengguna jalan hingga membuat arus lalu lintas macet.
Setelah aksi dilakukan kurang lebih satu jam, akhirnya perwakilan dari kampus menemui massa aksi serta memberikan kesempatan sebanyak 5 orang perwakilan untuk menemui Rektor.
Pihak Rektor yang didampingi Wakil Rektor dan pimpinan lainnya pun menerima perwakilan aksi aliansi Mahasiswa Bina Darma, dan menyambut baik serta mengucapkan apresiasi kepada mahasiswa yang berani bersuara terkait perkembangan kasus sengketa aset dan peduli terhadap kampus serta akademiknya.
Bahkan Rektor akan segera memberikan update perkembangan kasus secepatnya kepada mahasiswa terkait tuntutannya. Karena tuntutan mahasiswa tersebut sebenarnya sudah dijawab semua, karena saat ini sedang dalam proses.
“Ibu mengucapkan terima kasih kepada kalian semua, anak-anak saya yang telah mempunyai rasa peduli terhadap kampus kita sendiri terkait masalah sengketa aset. Yang pasti ibu selaku Rektor UBD merasa terharu dan memberikan apresiasi kepada kalian telah peduli kepada kampus dan memberikan semangat yang baru buat ibu dan yayasan untuk memperjuangkan nasib kampus Bina Darma,” ujar Sunda selaku Rektor Universitas Bina Darma Palembang. (Karis)