OKI – Disebut berlangsung tidak transparan, proses seleksi terbuka Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Agung Kayuagung dipersoalkan.
Kecenderungan nuansa politis lebih kental ketimbang mencari sosok pimpinan kredibel yang mampu membawa instansi plat merah milik Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) lebih profesional dalam melayani hak dasar warga dalam memperoleh air bersih dengan harga terjangkau tak urung menyeruak ke publik.
Pergeseran pencarian pimpinan berdasarkan profesionalisme ke unsur politis dapat dimaklumi ketika mencermati sosok direktur terpilih merupakan salah satu pengurus Partai Amanat Nasional Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sebagai bendahara.
Meskipun mungkin tidak berhubungan secara langsung, kesamaan partai dengan Bupati OKI yang merupakan Ketua DPW PAN Sumatera Selatan bisa jadi mempermudah kader partai sekaligus caleg dalam DCT untuk lebih mudah menduduki jabatan dimaksud.
Salah seorang dari tiga peserta seleksi, Aslulillah mengungkapkan kegusaran dirinya terhadap proses seleksi. Dimana menurut dirinya, panitia seleksi terlebih dulu telah mengantongi nama direktur sebelum dari pelaksanaan seleksi itu sendiri.
Dugaan itu mengemuka ketika mendapati panitia seleksi dalam penetapan direktur terpilih Mairil Aprianto tanpa mengeluarkan hasil test dari seluruh peserta.
“Dari sini saja sudah terlihat tidak transparan, saya sempat mengatakan, kalau memang nilai kami kecil dalam tes tersebut tolong diumumkan,” jelasnya, Senin (13/11/2023).
Formalitas belaka dalam perekrutan makin kentara, menurut Aslulillah, ketika dirinya menanyakan hasil tes yang kemudian tidak ditanggapi oleh pansel.
“Tiba-tiba nama yang sudah ada, tanpa pengumuman hasil tes itu sendiri. Padahal pernah kami meminta untuk mengetahui nilai seluruh peserta, namun tidak digubris pansel,” terangnya.
Demikian pula diungkapkan Aslulillah soal nama Mairil Aprianto masuk dalam daftar caleg tetap (DCT) Partai Amanat Nasional. Menurut dia, kalau memang yang bersangkutan sudah mengundurkan diri, baik dari partai ataupun sebagai calon legislatif harus menyertakan surat keterangan tidak terlibat dalam partai politik.
“Namun yang terjadi, namanya masuk DCT. Itu artinya dia masih nyaleg. Urusan mau bergerak atau tidak itu terserah yang bersangkutan,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Perumda Tirta Agung Mairil Aprianto tidak dapat ditemui di kantornya. Menurut beberapa staf, dirinya sedang di luar, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.
“Bapak sedang di luar. Tetapi kami tidak tahu sedang kemana,” singkat salah satu pegawai. (*)
