Beranda Ogan Kemering Ilir Pakaian Adat Pengantin OKI, Lambang Tradisi dan Identitas Daerah

Pakaian Adat Pengantin OKI, Lambang Tradisi dan Identitas Daerah

45
0

OKI, KITOUPDATE.COM – Pakaian adat pengantin tradisional Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap prosesi pernikahan di wilayah ini. Lebih dari sekadar busana, pakaian adat ini mencerminkan simbol budaya dan identitas khas daerah OKI, Sumatera Selatan.

Menurut Suandi MT selaku tokoh masyarakat Desa Batu Ampar, bahwa pakaian adat merupakan simbol penting yang merepresentasikan budaya suatu daerah.

“Kekayaan budaya OKI sangat besar dan bervariasi. Salah satu ciri khas yang mencolok adalah pakaian adat pengantin yang selalu digunakan dalam setiap acara pernikahan di Kabupaten OKI,” ujar Suandi, Ahad (29/12/2024).

Detail Pakaian Adat Pengantin Laki-laki
Samsul S.Pd yang merupakan tokoh masyarakat lainnya, menjelaskan komponen-komponen pakaian adat pengantin laki-laki di Kabupaten OKI.

  1. Bagian Kepala
    • Menggunakan kopiah bernama ketu, dilengkapi dengan tebeng malu di sisi kiri.
  2. Bagian Tubuh
    • Kemeja berbahan satin kuning tanpa lengan.
    • Pakaian luar berupa jubah panjang dari kain beludru berhias bintang bertabur.
  3. Bagian Celana
    • Celana berbahan satin kuning dilapisi kain songket tajung bumpak.
  4. Aksesori Tambahan
    • Selempang sawit di bahu kiri dan kanan.
    • Ikat pinggang dengan pending dan keris sebagai pelengkap.
    • Gelang tradisional seperti gelang gepeng, sempuru, dan kano.
    • Sepasang sandal berbahan kain songket.

Detail Pakaian Adat Pengantin Perempuan
Pengantin perempuan menggunakan mahkota paksangko OKI dan tajuk ogan. Rambut ditata dengan gelung malung yang dihiasi kembang melati, kembang goyang, serta perhiasan lain seperti kembang cempaka dan sisir kecil.

  1. Bagian Kepala
    • Mahkota paksangko OKI dan tajuk ogan.
    • Hiasan telinga berupa sumping dan anting.
  2. Bagian Tubuh
    • Baju kurung berbahan beludru dan kain songket.
    • Kalung kebo munggah, kalung ringgit, serta selempang sawit di bagian bahu.
  3. Bagian Tangan
    • Gelang tradisional seperti gelang naga, papan, sempuru, dan kano.
    • Cincin kinjeng di jari manis.
  4. Bagian Kaki
    • Sepasang sandal angkinan yang serasi.

Kepala Desa Batu Ampar Kecamatan SP Padang, M. Syukri, menekankan pentingnya menjaga kelestarian pakaian adat ini di tengah arus modernisasi.

“Alhamdulillah, pernikahan adat dengan pakaian pengantin tradisional masih terjaga hingga kini. Mari kita terus melestarikan budaya ini untuk diwariskan kepada anak cucu kita,” jelas dia.

“Pakaian adat pengantin Ogan Komering Ilir tidak hanya menjadi simbol estetika, tetapi juga warisan budaya yang memperkaya identitas daerah,” tambahnya. (Hendri)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini