OKI, KITOUPDATE.COM – Lumpur sawah yang pekat tak menghalangi langkah bakal calon (balon) Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) HM Dja’far Shodiq untuk terjun langsung menanam padi bersama puluhan petani di Desa Sungai Sodong Kecamatan Mesuji, Rabu (22/5/2024).
Aksi blusukan yang tak biasa ini menjadi bukti nyata komitmennya untuk lebih dekat dengan rakyat, khususnya para petani yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.
Suasana sawah yang biasanya tenang mendadak riuh dengan canda tawa dan semangat gotong royong. Mengenakan kaos hijau hitam dan celana panjang yang sudah tak lagi bersih, Dja’far Shodiq tampak tak canggung menanam bibit padi satu per satu.
Sesekali ia berbincang dengan petani, mendengarkan keluh kesah mereka, dan berbagi harapan untuk masa depan pertanian Ogan Komering Ilir.
“Saya ingin merasakan langsung bagaimana perjuangan petani kita. Ini bukan sekadar pencitraan, tapi bentuk tanggung jawab saya untuk memahami kebutuhan mereka,” ujar Shodiq sambil menyeka keringat di dahinya.
Para petani menyambut hangat kehadiran Dja’far Shodiq. Bagi mereka, aksi turun ke sawah ini menjadi angin segar ditengah hiruk-pikuk kampanye politik yang kerap kali terasa jauh dari realitas kehidupan mereka.
“Kami senang Pak Shodiq mau datang dan ikut merasakan bagaimana beratnya bertani. Semoga beliau tidak lupa dengan kami setelah terpilih nanti,” ungkap Supardi, salah seorang petani yang ikut menanam padi bersama Dja’far Shodiq.
Aksi tanam padi bersama ini bukan satu-satunya upaya Dja’far Shodiq untuk mendekatkan diri dengan rakyat. Sebelumnya, ia juga telah menggelar berbagai kegiatan blusukan, salah satunya ke perkebunan cabai.
Semua itu dilakukan untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung dan merumuskan program kerja yang benar-benar pro rakyat.
“Saya percaya, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang hadir ditengah rakyatnya, bukan hanya saat kampanye. Saya berkomitmen untuk terus mendengarkan suara rakyat dan bekerja keras untuk mewujudkan kesejahteraan mereka,” tegas Shodiq.
Aksi blusukan Dja’far Shodiq yang tak biasa ini mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan. Pengamat politik menilai, langkah yang dilakukan oleh Dja’far Shodiq menunjukkan komitmen dan keseriusan dalam mencalonkan diri, sambil memastikan bahwa pengaruh politiknya tetap kokoh.
“Apa yang dilakukan Pak Shodiq sebetulnya menunjukkan komitmen dan keseriusan, sambil secara bersamaan memastikan agar pengaruh politiknya tetap establish,” ujar M. Haekal Al Haffafah S.Sos M.Sos, pengamat politik dari Universitas Sriwijaya saat diwawancarai.
Selain itu, upaya mengejar angka elektoral minimum juga menjadi perhatian. Tidak boleh ada waktu kosong ditengah upaya memastikan tiket dan keputusan resmi dari partai pendukung.
“Target mengejar angka elektoral minimum juga menjadi perhatian mengingat tidak boleh ada waktu kosong ditengah upaya memastikan tiket dan keputusan resmi dari parpol pendukung,” jelas Haekal.
Basis elektoral di OKI, yang sebagian besar adalah masyarakat tradisional yang bergantung pada pertanian, menjadi perhatian khusus. Pendekatan langsung dengan mengusung jargon kesederhanaan diperkirakan akan membuka peluang baru untuk meraih dukungan elektoral.
“Kalau melihat basis elektoral OKI adalah masyarakat tradisional yang mayoritas bergantung hidup di atas sawah, sehingga rasionalisasi turun langsung dengan jargon kesederhanaan akan sangat mungkin membuka peluang mendapatkan faedah-faedah elektoral baru,” tuturnya.
Namun, Haekal juga mengingatkan bahwa proses dan tahapan menuju 27 November masih panjang, sehingga para kandidat perlu menyimpan energi politik agar stamina mereka tetap terjaga untuk menghadapi perjalanan yang masih jauh.
“Proses dan tahapan sampai 27 November masih jauh, artinya para kandidat perlu menyimpan energi politik, sebab stamina politiknya harus terjaga karena relinya masih panjang,” tutup dia.
Aksi blusukan tentu saja tidak cukup untuk memenangkan hati rakyat. Dja’far Shodiq harus mampu menerjemahkan aksi nyata ini menjadi program kerja yang konkret dan berkelanjutan jika ingin meraih kepercayaan masyarakat secara penuh.
Patut ditunggu, apakah Dja’far Shodiq mampu membuktikan bahwa dirinya bukan hanya ‘jago kandang’ di sawah, tapi juga ‘jago kandang’ dipemerintahan. (Rico)