OKI, KITOUPDATE.COM – Kasus demam berdarah dengue (DBD) biasanya menunjukkan fluktuasi sepanjang tahun, namun pada musim hujan, jumlah kasusnya cenderung meningkat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan populasi nyamuk aedes aegypti, yang habitatnya menjadi ideal saat air hujan menggenang dan memungkinkan telur yang sebelumnya belum menetas untuk berkembang.
Menurut Pengelola Program DBD Puskesmas Awal Terusan Kecamatan SP Padang Kabupaten OKI, Emma Kosasi S.Kep Ners, bahwa kelangsungan hidup nyamuk aedes aegypti selama musim hujan lebih lama dibandingkan musim kemarau.
“Tingkat kelembapan yang tinggi selama musim hujan mendukung daya hidup nyamuk ini. Selama bulan Desember saja, wilayah kerja Puskesmas Awal Terusan sudah mencatat tujuh kasus DBD,” ungkapnya, Rabu (25/12/2024).
Emma menjelaskan, bahwa demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue. Penyakit ini tidak menular langsung dari orang ke orang, melainkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
“Ketika nyamuk menggigit orang yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam tubuh nyamuk. Selanjutnya, saat nyamuk tersebut menggigit orang lain, virus akan masuk ke aliran darah dan menyebabkan infeksi,” jelasnya.
Pencegahan DBD: Apa yang Harus Dilakukan?
Meskipun vaksin untuk demam berdarah tersedia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa vaksin saja tidak cukup untuk mengurangi penyebaran penyakit ini, terutama di daerah endemis. Pencegahan utama tetap difokuskan pada menghindari gigitan nyamuk dan pengendalian populasi nyamuk. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang disarankan:
1.Gunakan Kelambu dan Pendingin Ruangan
Pastikan ventilasi rumah terlindungi dan tidur menggunakan kelambu untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk. Perlu diingat, nyamuk dengue aktif dari fajar hingga senja, tetapi juga bisa menggigit pada malam hari.
2. Kenakan Pakaian Pelindung
Saat berada di daerah rawan nyamuk, gunakan pakaian lengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu.
3. Gunakan Obat Nyamuk
Permetrin dapat diaplikasikan pada pakaian, sepatu, perlengkapan berkemah, dan kelambu. Untuk kulit, gunakan lotion dengan kandungan DEET minimal 10%.
4. Kurangi Habitat Nyamuk
Nyamuk dengue berkembang biak digenangan air. Bersihkan wadah yang dapat menampung air, seperti pot tanaman, piring hewan, dan vas bunga, setidaknya seminggu sekali. Pastikan wadah air selalu tertutup.
Upaya Puskesmas dalam Pengendalian DBD
Emma Kosasi juga menjelaskan bahwa tim Puskesmas Awal Terusan secara aktif melakukan kunjungan ke rumah pasien DBD. Kunjungan ini bertujuan untuk monitoring sekaligus edukasi.
“Kami memberikan edukasi kepada keluarga pasien untuk menjaga kebersihan lingkungan, seperti rutin membersihkan bak mandi, mengurangi baju yang digantung, menggunakan kelambu saat tidur, dan memakai lotion atau obat nyamuk. Selain itu, kami juga menyerahkan bubuk abate untuk digunakan di kolam dan bak penampungan air guna menghambat pertumbuhan jentik nyamuk,” katanya.
Emma berharap langkah-langkah tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan demi mencegah penyebaran DBD.
“Dengan adanya edukasi ini, kami berharap masyarakat lebih waspada dan berupaya menjaga lingkungan tetap bersih,” tutupnya. (Hendri)